Orang tua sering menemukan judi online menyusup melalui iklan di media sosial anak mereka. Apalagi, banyak remaja menghabiskan waktu di aplikasi seperti Instagram dan TikTok. Namun, iklan ini muncul secara halus dan menarik perhatian mereka. Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sekitar 16 juta warga Indonesia terlibat dalam aktivitas ini pada 2025. Data ini menunjukkan urgensi bagi keluarga untuk bertindak cepat. Selain itu, iklan sering mempromosikan slot online sebagai hiburan mudah menang.
Anak remaja rentan mengalami stres karena paparan iklan judi online yang berulang. Mereka merasa tergoda untuk mencoba demi hadiah cepat. Akibatnya, prestasi belajar mereka menurun secara signifikan. Penelitian dari Kementerian Komunikasi dan Digital mencatat pemblokiran jutaan situs terkait pada tahun ini. Meskipun demikian, iklan tetap beredar melalui akun palsu. Keluarga bisa membangun diskusi terbuka untuk mencegah kecanduan dini. Di sisi lain, slot gacor sering ditampilkan sebagai trik menang mudah. Orang tua perlu mengajarkan nilai kerja keras sejak kecil.
Keluarga memulai pencegahan dengan aturan penggunaan ponsel yang ketat di rumah. Orang tua memantau aplikasi dan membatasi waktu layar anak mereka. Selain itu, mereka mengajak anak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah seperti di SMP Santa Cicilia 2. Langkah ini memperkuat karakter anak melawan godaan eksternal. Pemerintah menyediakan panduan melaporkan iklan mencurigakan. Dengan demikian, komunitas sekolah turut andil dalam perlindungan generasi muda. Akhirnya, edukasi rutin membantu anak mengenali risiko judi online secara mandiri.
Semua pihak bertanggung jawab melindungi anak dari iklan judi online yang merusak. Keluarga menerapkan pengawasan dan komunikasi yang efektif setiap hari. Oleh karena itu, sekolah SMP Santa Cicilia 2 terus mendukung program pendidikan karakter. Data PPATK menegaskan bahwa transaksi mencapai Rp 1.200 triliun pada 2025. Namun, kesadaran kolektif bisa mengurangi angka ini secara bertahap. Orang tua segera ambil tindakan untuk masa depan anak yang lebih baik.


Comments are closed